Rabu, 17 Oktober 2018

Audit

A. Pengertian Audit

Auditing atau audit adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung. Tujuannya agar bisa menunjukan pendapat  mengenai kewajaran laporan keuangan.

Menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing Concepts, Auditing adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejaidan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.

B. Jenis - Jenis Audit
  1. Audit Internal
    Audit internal merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen - elemen struktur pengendalian intern lainnya. Menurut Hiro Tugiman (2005:11) adalah :"Internal Auditing adalah suatu fungsi penelitian yang independen dalam suatu organisasi yang dilaksanakan". Sedangkan menurut Amin Widjaja Tunggal (1995:51) , mendefinisikan internal audit sebagai berikut : "Internal Auditing adalah aktivitas penilaian secara independen dalam suatu organisasi untuk meninjau secara kritis tindakan pembukuan keuangan dan tindakan lain sebagai dasar untuk memberikan bantuan bersifat proteksi (melindungi) dan konstruktif bagi pemimpin perusahaan."
    Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa audit intern merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan - kegiatan perusahaan untuk memberikan saran kepada manajemen.
    Audit internal yaitu audit yang dilakukan oleh karyawan internal perusahaan yang disebut sebagai internal auditor. Internal auditor ditunjuk oleh manajer perusahaan, sehingga mereka bertanggung jawab kepada manajer.
    Internal auditor melakukan tugas rutin dan melakukan pengecekan terhadap prosedur akuntansi perusahaan. Pekerjaan dari audit internal perusahaan meliputi pengecekan prosedur controlling dan planning.

  2. Audit Sistem Eksternal
    Audit eksternal yaitu audit yang dilakukan oleh pihak-pihak independen yang berasal dari perusahaan lain. Audit eksternal bukan merupakan karyawan dari perusahaan tersebut sehingga tidak bertanggungjawab kepada manajer peruahaan. Audit eksternal harus dilakukan oleh akuntan publik.
    Di masyarakat, terjadi salah pengertian atau persepsi bahwa audit dilakukan untuk mengetahui adanya kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh manajemen. Faktanya, adanya temuan kecurangan hanyalah side effect dari proses audit. Tujuan utama dari audit adalah untuk meyakinkan pengguna laporan keuangan bahwa transaksi keuangan perusahaan dicatat dan dilaporkan sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang belaku.
    Ketika auditor eksternal selesai melakukan pekerjaannya, mereka akan melaporkannya kepada owner atau pemilik perusahaan. Laporan yang dihasilkan oleh proses audit berupa opini yang menyatakan apakah laporan keuangan perusahaan disajikan secara wajar atau tidak berdasarkan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku.
    Untuk menghasilkan laporan audit tersebut, mereka terlebih dahulu melakukan pengecekan secara sampling terhadap pencatatan transaksi keuangan atau akuntansi. Format laporan audit terdiri dari paragraph pembuka, scope atau ruang lingkup laporan dan opini audit.

  3. Audit Kecurangan (Fraud)
    Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
    Kecurangan (fraud) perlu dibedakan dengan kesalahan (Errors). Kesalahan dapat dideskripsikan sebagai “Unintentional Mistakes” (kesalahan yang tidak di sengaja). Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi, dokumentasi, pencatatan dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debit kredit, pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentuk matematis. Kritikal, atau dalam aplikasi prinsip-prinsip akuntansi. Terdapat kesalahan jabatan atau kesalahan karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi fakta. “ Commission ” merupakan kesalahan prinsip (error of principle), seperti perlakuan pengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. Sedangkan “ Omission ” berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi tidak benar. Apabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan (fraudulent).

    Audit keuangan adalah tinjauan penelitian atas dokumen keuangan untuk mencari titik dimana angka dan laporan keuangan  tidak sesuai. audit mengenai kecurangan dilakukan saat ada tanda-tanda mengenai kecurangan yang terjadi. beberapa perusahaan melakukannya sebgai tindakan pencegahan. hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan dan menangkapnya sebelum pelaku menerima terlalu banyak uang.
    audit kecurangan digunakan untuk mengidentifikasi transaksi penipuan, bukan untuk mengetahui bagaimana kecurangan terciptakan. hal ini kerap kali menjadi kesalahan umum karena banyak orang menganggap atau percaya bahwa audit dan investigasi adalah proses yang sama. auditor hanya menelusuri setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, mencari yang salah, jika ada. seorang auditor biasa hanya memeriksa angka untuk akurasi.

  4. Audit Sistem Informasi
    Pengertian audit sistem informasi menurut Ron Weber adalah proses mengumpulkan dan mengavaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset perusahaan terlindungi, integritas data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
    Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi.

  5. Audit Keuangan
    Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.

    Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publik atau akuntan publik sebagai auditor independen dengan berpedoman pada standar profesional akuntan publik.

    Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak.

C. Analisis Resiko

Analisis resiko adalah bagian dari proses audit untuk menganalisa jenis resiko dan auditor dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi resiko yang ada. Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko,, dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi. Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasikonsekuensi daan perhitungan terhadapa program pengendalian selama ini sudah dijalankan.

Analisis pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada . Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk sementara diabaikan dahul. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup signifikan dapat menimbulkan kerugian.

    http://akuntansikeuangan.com/perngertian-audit/
    https://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/
    https://dwiifatma.wordpress.com/2012/12/10/auditing-definisi-dan-tujuan/
    http://staff.ui.ac.id/system/files/users/bian/material/


    Menghitung Bunga Deposito

    Deposito Sebelum masuk ke dalam pembahasan inti, apa itu deposito? Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Deposito adalah Simpanan yang pe...