Sabtu, 13 Januari 2018

Smart System (Smart Card)

JURNAL 1


Sistem e-money berbasis Contactless Smartcard dengan Teknologi RFID



Perkembangan teknologi sistem komputer dan Internet memberi dampak terhadap munculnya inovasi dalam pembayaran elektronik (electronic payment). Fasilitas lengkap dengan kemudahan akses via Internet dan tanpa antrian seperti di bank konvensional menjadi alasan makin populernya layanan tersebut. Beberapa contoh pembayaran elektronik antara lain phone banking, Internet banking, dan pembayaran dengan kartu kredit/debit atau kartu ATM. Meskipun beragam jenis teknologi yang digunakan, namun semua cara pembayaran elektronik itu masih terkait langsung dengan rekening nasabah pada bank tertentu. Untuk setiap instruksi pembayaran perlu otoritas dari pengguna dan akan dibebankan langsung ke rekening nasabah yang bersangkutan. Selain itu jika menggunakan kartu maka setiap bulannya dikenakan biaya administrasi yang tentu dapat merugikan pengguna kartu.
Kemudian dikembangkan sistem pembayaran elektronik menggunakan electronic money (e-money) yang memiliki karakteristik berbeda dengan pembayaran elektronik sebelumnya. Dimana pembayaran dengan menggunakan e-money tidak memotong saldo rekening nasabah yang menggunakannya. Dengan demikian pada prisipnya seseorang yang memiliki e-money sama dengan memiliki uang tunai. Hanya saja nilai uang tersebut telah dikonversi ke dalam bentuk elektronik. Untuk mengamankan transaksi e-money perlu digunakan otentikasi pengguna sistem untuk menjamin kerahasiaan data transaksi (confidentiality) dan enkripsi data transaksi untuk menjamin privasi pengguna, penyedia layanan, dan transaksi. Teknologi radio frequency identification (RFID) merupakan metode pengumpulan data identitas dan identifikasi secara otomatis menggunakan frekuensi radio [1]. Sistem perangkat keras RFID terdiri dari dua elemen, yaitu reader/interogator dan transponder/tag.
 Dari hasil pengujian sistem disimpulkan bahwa reliabilitas jaringan komputer pada LAN merupakan infrastuktur yang vital bagi berjalannya sistem e-money. Apabila jaringan komputer terganggu/terputus belum ada mekanisme untuk melakukan backup dan recovery. Kegagalan sistem transaksi e-money dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penggunaan kartu yang salah atau bukan sesuai dengan pemiliknya, belum adanya proteksi jumlah saldo maksimal yang dapat diisikan seharusnya disesuaikan dengan tipe data yang digunakan, dan kegagalan sistem RFID reader. Dengan keterbatasan fitur pada versi prototipe ini, maka direncanakan untuk mengembangkan sistem dengan beberapa fitur seperti menambahkan printer pada kasir untuk mencetak hasil transaksi, mengganti aplikasi desktop berbasis form windows menjadi aplikasi web agar tidak memerlukan proses instalasi di setiap komputer dan memperluas jangkauan sistem, penggunaan sistem e-money pada transaksi lain seperti kartu perpustakaan dan absensi perkuliahan, penggunaan metode keamanan data lain, dan pengujian sistem keamanan data baik secara formal matematis maupun praktis.

Resume :
Sistem pembayaran elektronik makin banyak dilakukan baik melalui phone banking, Internet banking, maupun smartcard berbasis RFID. Selain kemudahan dalam bertransaksi, sistem pembayaran elektronik juga menawarkan keringanan biaya transaksi. Namun transaksi elektronik tersebut dapat menyediakan celah keamanan data pengguna, penyedia layanan, dan transaksi. Artikel ini membahas salah satu metode pembayaran elektronik, yaitu sistem e-money dan aplikasi prototipe menggunakan contactless smartcard dengan teknologi RFID. Data transaksi yang dikirim antar komputer yang berpartisipasi pada transaksi e-money perlu diotentikasi untuk menjamin kerahasiaan data (confidentiality) dan dienkripsi untuk menjamin privasi bagi para pelaku transaksi. Algoritma enkripsi yang digunakan adalah 3DES karena menawarkan tingkat keamanan data yang lebih baik daripada DES, namun tetap mempertahankan performa implementasi pada perangkat keras yang baik. Hasil pengujian prototipe sistem e-money pada sebuah jaringan lokal fakultas menunjukkan potensi yang cukup baik untuk dapat diterapkan di lingkungan kampus.
Kata kunci: e-money, contactless smartcard, RFID

JURNAL 2


APLIKASI SMARTCARD RFID UNTUK SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR


Teknologi kartu baik itu berupa kartu kredit, ATM, maupun kartu GSM handphone, saat ini bukan lagi monopoli masyarakat di kota-kota besar saja, namun juga telah merambah ke kota-kota kecil bahkan pedesaan. Pertumbuhan kartu ini baik dari sisi jumlah pengguna maupun teknologinya sendiri benar-benar berkembang dengan sangat cepat. Salah satu teknologi yang paling banyak diimplementasikan dalam berbagai jenis kartu adalah teknologi SmartCard. 
Dengan munculnya teknologi ini, membuka jalan yang seluas-luasnya bagi aplikasi-aplikasi berbasis kartu yang lebih komplek dan saling terintegrasi dengan kehidupan manusia. Selama ini teknologi kartu yang kita kenal berkisar pada aplikasi di mesin ATM, kartu kredit, kartu GSM, dan sebagainya. Namun telah pula dikembangkan sebuah aplikasi dimana kita hanya memerlukan sebuah kartu saja untuk semua aplikasi yang ingin kita akses. 
Dengan menggunakan SmartCard tersebut, kita tidak perlu lagi untuk mengurus kebutuhan kita selama bepergian ke luar negeri misalnya, karena hanya dengan menggunakan satu kartu saja, kita dapat sekaligus mengurus tiket pesawat, mobil jemputan, dan kamar hotel yang ingin kita tempati. Bahkan ketika kita ingin menghubungi keluarga kita di belahan dunia yang lain, kartu ini berubah fungsi menjadi kartu telepon. 
Meskipun demikian, aplikasi lain yaitu Student Card. Dengan menggunakan kartu mendapatkan banyak kemudahan. Ketika berada di kantin, mahasiswa atau dosen dapat menggunakan kartu ini sebagai kartu pembayaran, ketika registrasi ulang, pembayaran SPP atau semester pendek. Disamping utamanya kartu ini digunakan untuk kartu identitas mahasiswa atau kartu mahasiswa. Sebagai kartu identitas, kartu ini dapat digunakan sebagai kartu akses keamanan ketika mahasiswa memasuki ruang praktikum, bahkan sebagai kartu absensi ketika memasuki ruang kuliah. Selain itu kartu ini dapat digunakan sebagai kartu telepon dan kartu belanja di supermarket kampus atau koperasi. 
Dengan menambahkan komponen tambahan berupa Card Reader, Fleksibilitas SmartCard semakin terasa manfaatnya. Melalui sebuah Set-Top Box yang terhubung dengan Internet yang dilengkapi dengan SmartCard Reader, kita tidak perlu jauh-jauh untuk berbelanja, memesan antrian untuk periksa ke dokter, reservasi hotel, dan beribu-ribu aplikasi lainnya. Kita dapat menggunakan hanya sebuah kartu saja di Sekolah, Pusat perbelanjaan, Stasiun, Kantor, dan di semua tempat dimana kita berada. 
Pada tugas akhir ini akan diimplentasikan salah satu aplikasi smartCard yang digunakan untuk sistem antrian pada tempat parkir di lingkungan kampus IT Telkom. Dimana komunikasi antara reader dan tag kartu terhubung secara contactless. 

Resume\ :
1.      Keberhasilan pembacaan tag RFID oleh reader (sensor), sangat di pengaruhi oleh jarak tag terhadap sensor. Hal ini dikarenakan tag RFID yang digunakan masih bersifat pasif.
2.      Jarak dan posisi efektif dari tag RFID agar terbaca oleh sensor, adalah sejajar dengan posisi reader, baik reader terletak di atas lantai maupun di tempel. Karena pembacaan dari reader dapat mencapai maksimum pada batas jarak pantau dari reader.
3.      Pada sistem ini, pengontrolan gerakan portal agar bergerak sejauh 900 maupun kecepatan delay dari portal, dilakukan dengan pengaturan timer di dalam program.
4.      Penggunaan PC sebagai media untuk untuk menggerakkan portal melalui port pararel, ternyata lebih efisien dan sederhana dalam hal perancangan maupun pembuatan.
5.      Waktu yang diperlukan untuk setiap transaksi, baik itu masuk atau keluar dari area parkir, bila tidak terjadi hambatan dari prosedur sistem, berkisar pada selang waktu 9 detik per transaksi. 

JURNAL 3

Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas


Radio frekuensi Identifikasi (RFID) adalah istilah generik yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang mentransmisikan identitas (dalam bentuk nomor seri yang unik) dari suatu benda atau orang tanpa kabel, menggunakan gelombang radio. Ini dikelompokkan kedalam kategori teknologi identifikasi otomatis. Teknologi auto-ID termasuk kode bar, optik pembaca karakter dan beberapa teknologi biometrik, seperti scan retina. Teknologi auto-ID telah digunakan untuk mengurangi jumlah waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasukkan (input) data secara manual dan untuk memperbaiki akurasi data.Sebuah sistem RFID terdiri dari tiga komponen yaitu antena, transceiver dan transponder. Antena menggunakan gelombang frekuensi radio untuk mengirimkan sinyal dan mengaktifkan transponder, ketika diaktifkan, kartu mentransmisikan data kembali ke antena. RFID sangat baik diterapkan di perguruan tinggi seperti politeknik negeri tanah laut. RFID telah banyak dipergunakan dilingkungan industri, ritel, dan dilingkungan pendidikan, salah satu pemanfaatannya adalah pengembangan sistem absensi. Saat ini sistim absensi mahasiswa masih dilakukan manual dengan membubuhkan tanda tangan kedalam lembaran kertas(manual). Penelitian ini mengembangkan sistem absensi dengan menggunakan teknologi RFID.

Resume :
Aplikasi mampu membaca data pada kartu RFID, menyimpan nama mahasiswa, membuat jadwal, laporan. Aplikasi memberikan kemudahan dalam mengetahui jadwal mengajar dosen dan absensi mahasiswa setiap harinya.

Menghitung Bunga Deposito

Deposito Sebelum masuk ke dalam pembahasan inti, apa itu deposito? Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Deposito adalah Simpanan yang pe...